Sabtu, 08 Mei 2010

Wajan Bolic & Cara Membuatnya


Ni artikel sebetulnya sudah banyak yang mengupas, mengulas dan meng-copas, termasuk teman saya mantan dedengkot Orari juga seneng experimen bikin antena keq gini, juga Pak Lurah client saya yg punya usaha sampingan bengkel las malah dapat orderan dari ISP buat nglobangin puluhan Wajan dan merangkai pralonnya. Well…, mari kita bagi-bagi info buat yang belum tahu apa sih antena WajanBolic/ penggorengan itu dan gimana sih buatnya..? Ini artikel saya copasin aja yah… habis gak banyak waktu buat nulis dan foto-foto boss yg penting niatnya sebar-sebar ilmu… Well… biarkan gambar yang bercerita yak… Lanjuuut…
  • Siapkan material yang dibutuhkan USB WLAN, wajan / penggorengan, pipa pralon 3″, pipa pralon 1.25″ dan dop pralon, kabel USB yang di perpanjang dan USB Extender jika di perlukan.
Material Wajanbolic e-goen
Material Wajanbolic
  • Lubangi wajan, siapkan dop pralon 3″ dan dop pralon 1.25″ yang di bor di tengahkan. Kemudian baut dop pralon 3″ ke dasar wajan.
Wajan untuk wajanbolic
Wajan untuk wajanbolic
  • Wajan tampak belakang sesudah di bautkan dop pralon di muka wajan.
Wajan tampak belakang
Wajan tampak belakang
  • Siapkan USB WLAN. Tutup USB WLAN dengan karet untuk melindungi USB WLAN dari hujan.
USB WLAN
USB WLAN
  • Masukan karet pelindung ke USB WLAN.
USB WLAN dalam lindungan karet
USB WLAN dalam lindungan karet
  • masukan USB WLAN yang dilindungi karet ke pralon 1.25″ sebagai dudukan. Posisikan USB WLAN sekitar 5.3 cm dari ujung pralon yang paling jauh dari wajan.
USB WLAN pada pralon 1.25"
USB WLAN pada pralon 1.25″
  • USB WLAN pada pralon, tampak dari sudut lain.
USB WLAN dalam pralon 1.25"
USB WLAN dalam pralon 1.25″
  • Dop untuk di letakan di ujung pralon 3″. Semua dinding dop pralon ditutup dengan lakban aluminium. Kombinasi dop pralon yang di lapisi lakban alumunium dan pralon yang ditutupi kalban aluminium sebetulnya menjadi konstruksi antenna kaleng. Di ambil foto dari muka.
dop pralon  3"
dop pralon 3″
  • Tutup pralon untuk diletakan di ujung pralon. Di ambil foto dari belakang.
Dop pralon 3" dari belakang
Dop pralon 3″ dari belakang
  • Pralon 3″ dilapis lakban aluminium sepanjang 20cm, tidak sampai ujung. Sisakan beberapa sentimeter yang dihitung dari fokus wajan. Lubangi wajan sekitar 5.3 cm dari ujung, untuk connector USB WLAN.
Pralon 3"
Pralon 3″
  • USB WLAN sudah dimasukan ke pralon. USB WLAN keluar pada jarak sekitar 5.3 cm dari ujung pralon.
USB dalam pralon 3"
USB dalam pralon 3″

pralon 3" dari sudut 2
pralon 3″ dari sudut 2
  • Masukan dop pralon 3″.
pralon 3" ditutup tampak samping
pralon 3″ ditutup tampak samping

Pralon 3" ditutup tampak muka
Pralon 3″ ditutup tampak muka
.Masukan pralon 3″ ke tutup pralon 3″ yang sudah di baut ke wajan.
Pralon 3" di Wajanbolic
Pralon 3″ di Wajanbolic
  • WajanBolic dah selesai. Sambungkan kabel USB yang sudah di perpanjang dengan kabel UTP. Wajanbolic siap digunakan.
Wajanbolic e-goen
Wajanbolic Sumber : opensource.telkomspeedy.com/wiki
Artikel Terkait :

Senin, 12 April 2010

ADA KOBARAN API DI DALAM LAUT


Masya Allah, baru-baru ini muncul sebuah fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava, dan lava ini menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih dari seribu derajat Celcius. Meskipun suhu lava tersebut luar biasa tingginya, ia tidak bisa membuat air laut menguap, dan walaupun air laut ini berlimpah luah, ia tidak bisa memadamkan api. Allah bersumpah dengan fenomena kosmik unik ini. Firman-Nya:

(وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ [الطور: 6
" Ada laut yang di dalam tanahnya ada api."
Nabi SAW bersabda:"Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan."

Ulasan Hadis. Hadis ini sangat sesuai dg sumpah Allah SWT yg dilansir oleh Al-quran pd permulaan Surah Ath-Thur, dimana Allah bersumpah (Maha Besar Allah yg tdk membutuhkan sumpah apapun demi lautan yg di dlm tanahnya ada api (Al-Bahr Al-Masjur). Sumpahnya:
وَٱلطُّورِ (١) وَكِتَـٰبٍ۬ مَّسۡطُورٍ۬ (٢) فِى رَقٍّ۬ مَّنشُورٍ۬ (٣) وَٱلۡبَيۡتِ ٱلۡمَعۡمُورِ (٤)وَٱلسَّقۡفِ ٱلۡمَرۡفُوعِ (٥) وَٱلۡبَحۡرِ ٱلۡمَسۡجُورِ (٦) إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَٲقِعٌ۬ (٧) مَّا لَهُ ۥ مِن دَافِعٍ۬ (٨)

"Demi bukit, dan kitab yang ditulis; pada lembaran yang terbuka; dan demi Baitul Ma'mur; dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api, sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorangpun yang dapat menolaknya." (QS. Ath-Thur (52):1-8)

Bangsa Arab, pd waktu diturunkannya Al-quran tidak mampu menangkap dan memahami isyarat sumpah Allah SWT demi lautan yg di dalam tanahnya ada api ini. Krn bangsa Arab (kala itu) hanya mengenal makna sajara sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih. Sehingga dalam persepsi mereka, panas dan air adalah sesuatu yg bertentangan. Air mematikan panas sedangkan panas itu menguapkan air. Lalu bagaimana mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa ada yg rusak salah satunya?

Persepsi demikan mendorong mereka untuk menisbatkan kejadian ini sebagai peristiwa di akhirat (bukan di dunia nyata). Apalagi didukung dengan firman Allah SWT yg terdapat dalam surah At-Takwir:

وَإِذَا ٱلۡبِحَارُ سُجِّرَتۡ (٦)
artinya : "Dan apabila lautan dipanaskan." (QS. At-Takwir (81):6)

Memang, ayat-ayat pada permulaan Surah At-Takwir mengisyaratkan peristiwa-peristiwa futuristik yang akan terjadi di akhirat kelak, namun sumpah Allah SWT dalam Surah Ath-Thur semuanya menggunakan sarana-sarana empirik yang benar-benar ada dan dapat ditemukan dalam hidup kita (di dunia).

Hal inilah yang mendorong sejumlah ahli tafsir untuk meneliti makna dan arti bahasa kata kerja sajara selain menyalakan sesuatu hingga membuatnya panas. Dan mereka ternyata menemukan makna dan arti lain dari kata sajara, yaitu mala'a dan kaffa (memenuhi dan menahan). Mereka tentu saja sangat gembira dengan penemuan makna dan arti baru ini karena makna baru ini dapat memecahkan kemusykilan ini dengan pengertian baru bahwa Allah SWT telah memberikan anugerah kepada semua manusia dengan mengisi dan memenuhi bagian bumi yang rendah dengan air sambil menahannya agar tidak meluap secara berlebihan ke daratan.

Namun, hadis Rasulullah SAW yg sedang kita bahas ini secara singkat menegaskan bahwa: Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.

Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini. Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera bumi yang kemudian mereka sebut sebagai 'gunung-gunung tengah samudera'.

Dengan mengkaji rangkaian gunung-gunung tengah samudera ini tampak jelas bahwa gunung-gunung tengah samudera tersebut sebagian besarterdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) yang dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar. Jaring retak ini dapat merobek lapisan bebatuan bumi dan ia melingkupi bola bumi kita secara sempurna dari segala arah dan terpusat di dalam dasar samudera dan beberapa lautan.sedangkan kedalamannya mencapai 65 km. Kedalaman jaring retak ini menembus lapisan bebatuan bumi secara penuh hingga menyentuh lapisan lunak bumi (lapisan bumi ketiga) yang memiliki unsur bebatuan yang sangat elastis, semi cair, dan memiliki tingkat kepadatan dan kerekatan tinggi.

Bebatuan lunak ini didorong oleh arus muatan yang panas ke dasar semua samudera dan beberapa lautan semacam Laut Merah dengan suhu panas yang melebihi 1.000 derajat Celcius. Batuan-batuan elastis yang beratnya mencapai jutaan ton ini mendorong kedua sisi samudera atau laut ke kanan dan ke kiri yang kemudian disebut oleh para ilmuwan dengan "fenomena perluasan dasar laut dan samudera." Dengan terus berlangsungnya proses perluasan ini, maka wilayah-wilayah yang dihasilkan oleh proses perluasan itupun penuh dengan magma bebatuan yang mampu menimbulkan pendidihan di dasar samudera dan beberapa dasar laut.

Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panaspun tidak mempu memanaskan air laut dan samudera. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.

Laut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut inipun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah.

Kapal-kapal proyek ini melemparkan stapler barang tambang untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada seorangpun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti nyata di kalangan ilmuwan kontemporer, bahwa ledakan gunung vulkanik di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah laut jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan.

Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.

Dari sini tampaklah kehebatan hadis Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda:

Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.

Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir.

Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadis Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang maha Pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan:

"Dan tiadalah yang diucapkannya itu [Al Qur'an] menurut kemauan hawa nafsunya. (3)Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan [kepadanya], (4) yang diajarkan kepadanya oleh [Jibril] yang sangat kuat, (5) Yang mempunyai akal yang cerdas; dan [Jibril itu] menampakkan diri dengan rupa yang asli, (6) sedang dia berada di ufuk yang tinggi. (7) Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, (8)maka jadilah dia dekat [pada Muhammad sejarak] dua ujung busur panah atau lebih dekat [lagi]. (9) Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya [Muhammad] apa yang telah Allah wahyukan. (10) (QS. An-Najm (53):3-10)

Tidak seorangpun di muka bumi ini yang mengetahui fakta-fakta ini kecuali baru pada beberapa dekade terakhir. Sehingga lontaran fakta ini dalam hadis Rasulullah SAW benar-benar merupakan kemukjizatan dan saksi yang menegaskan kenabian Muhammad SAW dan kesempurnaan kerasulannya.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

(Sumber: Pembuktian Sains dalam Sunnah) buku 1, oleh Dr. Zaghlul An-Najjar)

Kamis, 25 Maret 2010

Notebook terkecil buatan Qi Hardware



Sebelumnya kami menginformasikan adanya CPU terkecil sebesar buah apel, sekarang ini ada lagi yang lucu, yaitu notebook terkecil sebesar kaleng coca cola saja. Qi Hardware si produsen notebook mini ini meluncurkan Ben NanoNote yang menyebutnya kreasi ”copyleft”.
Notebook terkecil ini dilengkapi dengan prosesor Xburst Jz4720 336 MHz MIPS-compatible, 32 GB DRAM dan 2 GB NAND memori flash. Besarnya layar adalah 3 inci resolusi 320×240 dan full QWERTY keyboard. Kita juga memperoleh slot kartu microSDHC, 3.5 mm jack headphone, mini USB port, speaker dan mikrofon yang terintegrasi. Baterenya menggunakan 850mAh Li-ion.
Perangkat ini lebih ditujukan pada pengembang yang ingin mendapatkan open hardware. Silakan dapatkan NanoNote dan kembangkan proyek Nanoproject hari ini. Atau bergabunglah dengan proyek yang sudah ada di komunitas pengembang Nanonote. Silakan http://en.qi-hardware.com/wiki/Main_Page untuk informasi lebih lanjut.

Sebagai perangkat yang terbuka, Ben NanoNote bekerjasama dengan Linux dan mengijinkan para developer untuk menyesuaikannya. Harga notebook mini lucu bernama Ben ini adalah $99 atau mendekati 1 jutaan rupiah saja. Coba lihat gambar berikut di mana Ben menampilkan user interface aplikasi Linux. Distro Linux yang digunakan adalah OpenWRT dari http://www.openwrt.org.

Catatan:

- Hardware copyleft adalah hardware dimana semua informasi yang dibutuhkan tentang produk ini gratis
- Ben adalah karakter bahasa Cina yang berarti orisinal, atau tempat mula-mula; hal ini sesuai dengan versi pertama dari NanoNote yaitu: suatu permulaan (a beginning).

Ingin beli? Silakan ke http://sharism.cc/
Spesifikasi lengkap Ben Nanonote:

* 336 MHz XBurst Jz4720 MIPS-compatible CPU
* display: 3.0” color TFT
* resolution: 320 x 240, 16.7M color
* dimension (mm): 99 x 75 x 17.5 (lid closed)
* weight: 126 g (incl. battery)
* DRAM: 32MB Synchronous DRAM
* headphone jack (3.5 mm)
* SDHC microSD
* 850mAh Li-ion battery
* 2GB NAND flash memory
* mini-USB: USB 2.0 High-Speed Device
* speaker and microphone
* full qwerty keyboard
* Fueled by OpenWrt